TAPANULI SELATAN| Jejakperistiwainfo.com-Tujuh warga Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyerahkan uang Rp50.000 per orang pemberian Tim Bakal Calon Bupati-Bakal Calon Wakil Bupati jalur perseorangan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu-Ahmad Buchori, Jum’at (28/6/2024).
Selain menyerahkan uang Rp50 ribu per orang, warga yang terdiri dari enam wanita dan satu pria itu juga membuat laporan pemalsuan tanda tangan dan pencatutan nama tanpa izin yang telah dijadikan bukti dukungan pencalonan Dolly-Buchori.
“Kami tidak pernah memberikan copy KTP ataupun menandatangani dukungan ke Dolly-Buchori. Tiba-tiba kami didatangi tim mereka dan memberikan uang Rp50 ribu per orang. Ada yang menerima dan ada juga yang menolak,” kata mereka.
Saat menyerahkan uang Rp50 ribu per orang itu, Tim Bapaslon Bupati-Wakil Bupati tersebut berpesan, “Nanti apabila ada petugas pendataan yang mendatangi bapak dan ibu, akui saja kalau bapak dan ibu benar-benar mendukung Dolly-Buchori”.
Laporan dan penyerahan uang Rp50 ribu per orang yang diwakili Rosnilawaty Dalimunthe tersebut diterima staf Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Tapsel, Fahrur Rozi Harahap.
Selanjutnya meregistrasi laporan tersebut sesuai Tanda Bukti Penyampaian Laporan Nomor: 002/PL/PB/Kab/02.24/VI/2024 tertanggal 28 Juni 2024.
Dari para pelapor yang diwakili Rosnilawaty Dalimunthe, Bawaslu Tapsel menerima uang kertas senilai Rp50 ribu sebanyak enam lembar. Foto copy KTP sebanyak 7 lembar, dan print out chek pendukung bakal pasangan calon kepala daerah perseorangan sebanyak 7 lembar.
Usai melapor dan menyerahkan uang pemberian Tim Dolly-Buchori itu, kepada wartawan mereka menegaskan tidak mau terlibat tindak pidana. Kemudian mereka menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Pada hari Selasa (25/6/2024) yang lalu, mereka didatangi oleh Tim Dolly-Buchori di kampungnya masing-masing. Membawa salinan daftar nama-nama pendukung pencalonan Bapaslon jalur perseorangan dari kampung tersebut.
“Saya didatangi dua perempuan yang sekampung dengan kami. Satu orang menyampaikan pesan agar mengaku mendukung Dolly-Buchori, sambil mencontreng nama saya dan suami di kertas yang ada padanya. Satu orang lagi menyerahkan dua lembar uang Rp50 ribu untuk saya dan suami,” sebut Rosnilawaty.
Sedangkan Irsan Haposan Siregar dan Winda Parinduri mengaku didatangi empat perempuan yang semuanya dikenal, karena satu kampung dengan mereka.
Hanya saja, Irsan dan Winda menolak uang yang diberikan Tim Dolly-Buchori tersebut. Dengan alasan tidak mau mendukung pembohongan dan pemalsuan.
Tindakan para oknum ini sangat membahayakan, karena menyeret-menyeret masyarakat Tapsel pada perbuatan yang berpotensi hukum, pelanggaran pidana pemalsuan dan suap.
Karenanya, mereka mengimbau kepada seluruh masyarakat Tapsel yang sudah sempat nenerima uang dengan tujuan membenarkan pemalsuan tanda tangan dan dukungan pencalonan, kembalikanlah uang itu ke Panwas Kecamatan atau Bawaslu Tapsel.
“Bagi yang belum menerima, sikapilah ini sesuai nurani masing-masing. Selamatkan Tapsel dari para penipu dan pembohong yang saat ini tersebar di seluruh wilayah Tapsel,” pesan mereka.(arios)